Selasa, 22 Desember 2009

Di atas langit, masih ada langit

Ini kenangan saya  ketika bertemu dengan orang tertinggi di Indonesia yang berasal dari Tulang Bawang Lampung, yaitu  Suparmono (24).  Suparmono dinobatkan oleh MURI sebagai orang tertinggi di Indonesia pada tanggal 2 Desember 2009.  Tinggi badan Suparmono 242 cm (2,42 m).  Tapi untuk ukuran Dunia, Suparmono menduduki tempat ketiga setelah China dan Turki. 
Saya pernah menyaksikan Suparmono  di acara Bukan Empat Mata di TV swasta beberapa hari yang lalu.  Saya tidak menyangka bisa bertemu, bersalaman dan berfoto bersama.  Saya menjadi tidak seberapa tinggi dibanding orang ini.   Padahal saat ini tinggi saya 178 cm, cukup tinggi untuk ukuran rata-rata orang Indonesia (he...he...he...).

Tak lekang oleh panas , tak lapuk oleh hujan...


Itulah mestinya seorang marketing.  Ketika panas menyengat dan cucuran keringat membasahi pakaian, marketing terus maju. Tak jarang saat berkeliling dengan sepeda motor, cuaca berubah dan hujan tiba-tiba datang.   Meskipun sudah memakai jas hujan, tapi masih saja ada bagian yang basah terkena air hujan.  Dokumen yang terbuat dari kertas tetap basah meskipun sudah dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam tas.  Hape tetap lembab, meskipun sudah dibungkus kantong plastik.  Satu kali hape saya rusak karena kehujanan.  Pernah pula suatu saat tiket sebanyak seribu lembar lengket kena air hujan.   Terpaksa deh malam-malam digelar satu demi satu di atas lantai, dan setelah kering besoknya baru dikumpulkan lagi.  Belum lagi sepatu yang sering basah kuyup karena tidak terlindung  oleh air hujan.  Kaki mejadi basah dan tidak jarang menjadi sasaran empuk kutu air.
Setelah hujan kadang cuaca  langsung  berubah lagi menjadi panas.   Jas hujan biasanya gak sempat dilepas, karena tanggung dan mengejar waktu.  Kadang-kadang hujan berhenti saat saya berada dijalanan yang padat dan macet, sehingga jas hujan  tetap dipakai dan menjadi kering secara sendirinya.
Bertahun-tahun itu terjadi, dan saya menikmatinya.   Tetapi sekarang saya sudah tambah usia, daya tahan terhadap perubahan panas dan hujan yang ekstrim tidak sama seperti sepuluh tahun yang lalu.   Makanya saya sekarang melindungi diri saya dengan jas hujan yang lebih baik, sehingga badan tetap terlindung meskipun hujan deras.   Saya juga membawa sepatu boot yang tahan air.  Jadi ketika hujan saya tukar sepatu.
Ketika saya memakai sepeda motor bebek , maka jas hujan biasa ditaruh dibagasi depan.  Dijepit bersama helm cadangan.  Sekarang saya berganti dengan sepeda motor yang lebih besar (Honda Megapro New), tapi sayang gak ada tempat untuk menaruh helm dan jas hujan.  Pernah saya ikat memakai jaring, tapi merepotkan, karena harus mengikat dan membuka tali.   Selain itu, perhatian kita jadi tidak fokus ke jalan, karena sebentar-sebentar memeriksa ikatan.  Pernah helm lepas dari ikatan dan jatuh.
Akhirnya saya memutuskan secara bertahap untuk memakai box.  Setelah survey ke beberapa tempat, akhirnya saya menemukan jenis box dan ukurannya yang cocok dengan sepeda motor saya.
Pertama kali saya membawa motor dengan box, teman di kantor banyak yang memberikan tanggapan.   Biasa lah teman-teman, ada yang bercanda tapi tidak sedikit yang meragukan kegunaannya.
Box yang saya pakai berukuran 45 liter, cukup untuk membawa sebuah helm cadangan, tas, dan satu jas hujan.  Ketika bermotor sendirian Box 45 liter sudah memadai, tapi ketika berdua dengan istri maka jas hujan ditambah satu, tas ditambah satu, sepatu boot, dan tentengan yang lainnya.  Box  GIVI 45 liter menjadi gak muat, maka saya tambah lagi box GIVI samping dua buah , masing-masing berukuran 21 liter.  Jadi sekarang saya bisa membawa jas hujan 2 pasang, kunci-kunci, sepatu boot (ditaruh di box samping), dua buah tas, helm dalam box belakang.
Akhirnya, motor yang saya pakai menjadi berpenampilan seperti peserta touring.  Tidak jarang ketika di jalan raya, saya diklakson oleh anggota comunity, dikira saya lagi touring.
Teman-teman di kantor, seperti biasa memberikan tanggapan beragam.  Saya tidak terlalu memperhatikan apa yang mereka ucapkan.  Saya melengkapi motor saya karena sesuatu alasan yang masuk akal, jadi saya jalan terus.   Motor saya, terserah saya dong!  Motor aing...kumaha aing...!

Minggu, 13 Desember 2009

Naik kereta api...tut...tut...tut...siapa hendak turut...

Jadi ingat waktu saya masih kecil dulu.  Kira-kira tahun 70-an ketika kereta api jurusan Banjar -Pangandaran masih ada.  Saya senang sekali naik kereta api dari Banjar ke Banjarsari atau sebaliknya.  Terakhir saya naik kereta api ketika kelas 3 SMP dari Banjarsari ke Pangandaran.  Waktu itu study tur ke Pangandaran seluruh kelas 3 SMP Negeri Banjarsari.  Sayang sekali, sekarang kereta api itu sudah tidak beroperasi lagi.  Jalan kereta  yang tersisa masih terlihat meskipun sudah ditanami pohon-pohon pisang, tapi kenangan tentang kereta api itu masih berbekas setiap saya pulang kampung.
Pada tanggal 12 Desember 2009, TK Aisyiyah 48 Puloasem Jakarta Timur, berkeliling Taman Mini naik kereta api mini.  Kereta ini berukuran mini dan setiap gerbong bisa memuat 25 penumpang.  Setiap rangkaian terdiri dari tiga gerbong.  Berdasarkan informasi yang saya peroleh, lokomotifnya berasal dari pabrik tebu di Jawa Tengah.
Sebelum naik kereta api,  mereka menonton di Teater Imax Keong Emas (Film The Living Sea). Terakhir mereka berkunjung ke Dunia Air Tawar dan Serangga.(ironis sekali...sekarang kereta api mini tidak beroperasi lagi)

Selasa, 08 Desember 2009

Saya hanya ingin menjadi marketing

Ketika saya memutuskan untuk menjadi marketing sebelas tahun yang lalu, maka tidak  terbayangkan jika saya sekarang ini merubah arah lagi.  Saya ingin menjadi marketing sampai akhir hidup saya.  Dulu, saya  berganti profesi dan berpindah-pindah tempat kerja berkali-kali mulai dari petani sampai guru sekolah. 
Saya di bagian marketing selalu berusaha untuk bekerja sebaik-baiknya, mengikuti aturan yang berlaku, tanpa mengeluh, tanpa protes. Tapi ternyata hidup dalam suatu lingkungan kerja tidak mulus sesuai dengan keinginan.  Ada saja isu-isu yang membuat hati saya menjadi kepikiran.   Apa iya saya akan dipindah kebagian lain ?  Bagian yang belum tentu saya bisa menyesuaikan diri?  Bagaimana kalau itu terjadi?
Saya sudah bertekad bulat untuk tetap menjadi marketing, meskipun hujan dan badai sekalipun.   Itulah tekad  saya.  Sekali saya bergeming, maka seluruh bangunan yang saya susun satu demi satu selama belasan tahun akan runtuh dan tidak cukup waktu untuk membangun kembali.
Umur saya  memang sudah kepala empat, tapi marketing sudah menjadi pilihan saya.   Jika orang lain menghendaki saya pindah, dengan berbagai alasan, maaf saya tidak bisa memenuhinya.
Inilah perjalanan saya mencari order keluar dari wilayah kerja saya, inilah  bukti bahwa saya mencintai pekerjaan saya.  Pada tanggal 7 Desember 2009 saya  berkunjung ke sekolah dan perusahaan yang ada di Karawang.  Semoga ada hasilnya dikemudian hari.  Amien.

Sabtu, 28 November 2009

Pernahkah anda merasa bosan?

Pernahkah anda merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari?   Sehingga anda merasa jenuh, kesal, putus asa, bahkan merasa bosan dengan lingkungan anda bekerja.  Jangan panik dulu! Coba saran saya berikut:


  1. Pergilah ke suatu tempat yang sepi dan sunyi (gunung atau pantai)
  2. Pergilah ke suatu tempat yang sama sekali berbeda dengan situasi tempat kerja anda selama ini.
  3. Lakukan kegiatan  yang sama sekali belum pernah anda kerjakan (Maaf, bukan pindah kerja).
  4. Lakukan suatu kegiatan sampai anda merasa lelah, dan melupakan pekerjaan anda sebelumnya.
  5. Pergilah tidur, jika cara di atas tidak membantu anda menghilangkan rasa bosan anda.
  6. Pergilah ke dokter jika anda tetap merasa bosan setelah melakukan saran-saran di atas.
  7. Silahkan anda tambahkan pengalaman anda!

Sudahkah anda memberikan perhatian?

Tentu saja perhatian itu anda berikan kepada orang lain. Meskipun orang lain itu tidak  meminta diperhatikan.  Orang lain itu bisa teman sekolah anda, teman kerja anda, atasan anda, bawahan anda, tetangga anda, istri anda, anak anda, saudara anda, saudara dekat atau jauh, bahkan orang yang tidak anda kenal sekalipun, dan baru bertemu saat anda di tempat kerja, atau tempat umum lainnya.
Perhatian apa yang saya maksudkan?  Memberikan sesuatu benda, atau uang? Bukan.  Wujud perhatian anda kepada orang lain cukup dalam bentuk ucapan selamat.  Mulai dari ucapan selamat pagi, siang,  sore, malam.  Selamat datang di tempat kami. Selamat menyaksikan film kami!  Sampai berjumpa lagi. Selamat tidur! Selamat mimpi indah! Bahkan disaat orang sedang bersedih ditinggalkan orang yang dicintainya dengan ucapan turut berduka.  Itu semua termasuk ucapan yang berlaku umum. 
Pernahkah anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman anda? Selamat atas pernikahan teman anda? Atau ucapan selamat ulang tahun  padahal teman anda tersebut tidak  menyangka bahwa anda akan mengucapkannya?  Jika jawabannya ya, maka anda sudah memberikan perhatian kepada teman anda.  Perhatian anda lebih terkenang dihati teman anda dibanding pemberian apapun!  Percayalah!

Jumat, 27 November 2009

Bagaimana mengelola rombongan wisata untuk sekolah/ perusahaan?

Sudahkah anda  ikut dengan  rombongan ke TMII ?  Kalau sudah berarti saya akan lebih mudah menceritakannya.
Begini.  Jika anda berkunjung ke TMII, masuk pintu gerbang, masuk PPIPTEK, makan siang di anjungan Jawa Timur, nonton di teater imax Keong Emas, dan terakhir Taman Burung.  Atau anda masuk pintu TMII, kemudian menuju Taman Burung, nonton di teater imax Keong Emas, makan siang di anjungan Jawa Timur, terakhir Dunia Air Tawar dan Serangga.  Jika anda mengikuti kegiatan tersebut, maka anda telah mengikuti suatu program wisata. ( dalam hal ini program wisata yang ada di TMII).



Sekolah yang mengunjungi TMII dengan program di atas adalah SD MUTIARA BANGSA Jakarta pada hari Kamis tanggal 26 November 2009.

Jumat, 20 November 2009

Keluar dari kotak, berteriaklah...

Karena saya menjadi marketing, maka saya harus secara teratur pergi keluar dari kantor.   Biasanya menelpon dulu, kemudian mengunjungi sekolah atau perusahaan.
Memang menyenangkan duduk dikursi empuk dalam ruangan berpendingin (AC).
Memang kita bisa saja cuma menelpon  atau menunggu datangnya calon pengunjung ke kantor kita.
Kalau begitu,  mengapa kita harus bersusah payah untuk datang ke sekolah atau perusahaan dan bertemu dengan kepala sekolah atau pimpinan rombongan ?
Mengapa  kita harus keluar dan bicara secara langsung?
Ini dia alasannya.
Memang untuk bicara dengan pimpinan rombongan,  kita bisa melalui telpon saja, tetapi untuk mengenal dan dikenal oleh pimpinan rombongan, maka sebaiknya kita bertemu dengan pimpinan rombongan secara langsung.  Mengapa ini harus dilakukan?
Ada istilah tak kenal maka tak sayang.   Begitu juga dengan kegiatan marketing untuk mendatangi sekolah dan perusahaan bertujuan untuk mengenal secara pribadi dan menumbuhkan kepercayaan dari pimpinan rombongan atau kepala sekolah.
Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk kunjungan ke sekolah atau perusahaan.  Disamping bahan-bahan presentasi seperti brosur, ketentuan diskon, dan sebagainya.  Tak kalah penting adalah penampilan kita.  Misalnya, marketing harus mengetahui etika dan etiket dalam kunjungan.  Selalu tersenyum dan sopan santun meskipun pada saat kunjungan ada hal-hal yang kurang srek, bahkan menyinggung perasaan kita.  Berpakaian rapih, termasuk penampilan, meskipun dalam perjalanan keliling kadang-kadang mengakibatkan pakaian jadi lusuh karena keringat.   Tapi tetap berusaha berpenampilan segar dan rapih, serta tidak berbau menyengat.

Mengapa orang gak mau beli sesuatu dalam gelap?

Jika ada orang yang mau beli sesuatu, maka sesuatu  yang dibelinya itu harus jelas.  Maksudnya, ciri-ciri sesuatu  itu, sifatnya, ciri khusus, dan sebagainya.  Orang gak mungkin beli sesuatu dalam gelap, karena orang gak mungkin hanya cukup mendapat penjelasan dari penjual atau meraba-raba dalam kegelapan.  Jadi orang yang akan membeli harus melihat yang akan dibelinya !
Ketika saya menawarkan film di teater imax Keong Emas, maka saya mengundang calon pengunjung (diwakili oleh pimpinan rombongan/ guru yang ditunjuk/ kepala sekolah) untuk datang ke keong emas, dan menyaksikan film secara gratis.  Jadi pimpinan rombongan dapat menceritakan film yang ada dan mengambil keputusan cocok tidaknya dengan program kunjungan mereka yang akan datang.
Begitu pula dengan kebutuhan akan makan siang.  Produk cepat saji seperti Mc D sudah dikenal dan tidak perlu diberikan sample, tapi untuk produk makanan tertentu beserta variasinya harus diberikan sample.  Misalnya untuk rombongan yang menginginkan masakan padang.   Memang  banyak rumah makan padang di Jakarta ini, dan sudah pasti pimpinan rombongan sudah merasakan masakan padang, tapi untuk meyakinkan masakan padang dengan nama tertentu (misal Masakan Padang Sederhana), sebaiknya diberikan sample.  Satu paket box bisa berisi ayam goreng, sayur, buah, dan minuman.  Atau rendang, ayam bakar, dan sebagainya.

Untuk sample sebaiknya diberikan secara gratis.  Dipersilakan ketua rombongan untuk melihat menu dan mencicipinya.  Setelah yakin dengan menu yang dipilih, maka biasanya pimpinan rombongan akan memesan menu tertentu beserta jumlahnya dengan harga yang disepakati.

Serunya Lomba untuk anak TK di Teater Imax Keong Emas

Teater Imax Keong Emas sudah beberapa kali menyelenggarakan lomba untuk anak TK bekerjasama dengan IGTK.  Kemarin hari Rabu dan Kamis tanggal 18 dan 19 November 2009  diselenggarakan lomba untuk anak TK se wilayah kotamadya Jakarta Timur. 

Hari pertama diawali hujan gerimis, tapi reda setelah siang hari.   Hari kedua cuaca cerah, tapi hujan sore hari.   Cukup ramai acaranya, mulai dari lomba gerak jalan, tari, melukis, mewarnai, estafet, bola keranjang, lari bendera, dan senam.  Selesai lomba, secara bertahap anak beserta orang tua menonton film The Living Sea di teater imax Keong Emas.
Menurut rencana acara lomba akan diadakan lagi  bulan Februari 2010 untuk wilayah kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Apakah marketing harus punya etika dan etiket?

Saya merenung sejenak, ketika teman saya minta saya untuk memperbaiki etika saya dalam bekerja sebagai marketing.  Maksudnya etika yang mana, ya? Akhirnya saya cari informasi kesana kemari, mulai dari buku tentang etika, buku tentang etiket saya buka dan baca, dan inilah hasil pencarian saya.

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Etiket mengatur tingkah laku, sopan santun dan penampilan orang dalam arti seluas-luasnya, termasuk peralatan yang dipergunakan, bahasa ungkapan, pakaian, dan sebagainya.

Mari kita lihat beberapa contoh:
  1. Kaos dengan celana jeans tidak sopan pada acara resmi karena dianggap untuk santai saja.  Sehingga pada acara resmi atau ke tempat kerja tidak boleh dipakai. 
  2.  Makan sambil berdiri dianggap tidak sopan, tapi sekarang orang terbiasa makan tidak hanya berdiri tapi sambil jalan.
  3. Dulu ada pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"   Sekarang orang sudah terbiasa  buang air sambil berdiri di toilet umum.
  4. Banyak contoh lain.
Bertemunya berbagai bangsa dari barat dan timur dan menyebarnya  informasi melalui media elektronik sampai ke pelosok kampung,  menimbulkan perbedaan dalam menilai sesuatu, sehingga kita menjadi bingung mana yang harus dipakai.   Tapi ada anjuran yang biasa kita dengar, bahwa kita orang timur, pakailah etika dan etiket orang timur.   Etiket itu (kata guru saya ketika di SMP) seperti sampul sebuah buku. Berguna untuk membungkus buku dan memberi nama buku itu.  Kita orang timur lebih suka menutupi sesuatu agar kelihatan sopan, sehingga buku disampul dengan kertas payung.   Sementara orang barat lebih suka menyampul buku dengan plastik, sehingga kelihatan jilid buku itu warna apa, bercorak atau polos.  Tapi keduanya bermaksud menutupi buku tersebut agar buku tidak cepat rusak.   Tapi ketika memilih bahan untuk sampul, timbul perbedaan tersebut.
Sudah jelas pengertian etika dan etiket, maka perlukah etika dan etiket untuk  marketing?
PERLU SEKALI!
Alasannya antara lain:
  1. Marketing ada dalam masyarakat dan banyak berhubungan dengan kastemer, maka marketing harus memahami etika dan melaksanakan etiket yang berlaku di masyarakat.
  2. Sesama marketing harus  saling menghormati dan mematuhi aturan yang berlaku di marketing.
Bagaimana menurut anda?

Jumat, 13 November 2009

Journey to Mecca sebuah perjalanan dan perjuangan seorang Ibnu Batuta

Sangat menyentuh hati, ketika seorang Ibnu Batuta dalam perjalanan menuju Mekah menemukan kenyataan bahwa hanya kekuasaan Allah saja yang bisa mewujudkan cita-citanya dan menyelamatkan perjalanannya.  Selama perjalanannya ke Mekah Ibnu Batuta menemukan berbagai rintangan yang akhirnya membawanya ke tempat tujuan semua umat muslim dunia: Mekah.
Bagaimana semua itu terjadi dapat kita saksikan dalam film imax Journey to Mecca di teater imax Keong Emas TMII Jakarta.  Film ini cocok untuk anda yang berniat menunaikan ibadah haji, atau anda yang sudah pernah menunaikan ibadah haji dan ingin mendapatkan sudut pandang lain tentang perjalanan haji pada masa lalu.  Beberapa grup Majlis Taklim telah menyaksikan film ini.  Selain itu, film ini ditonton pula oleh siswa sekolah mulai TK, SD, SMP, SMU dan mahasiswa.  Siswa-siswa  SD Islam PB Sudirman menyaksikan film ini pada tanggal 12 November 2009.  Bagaimana dengan sekolah anda?

Kamis, 05 November 2009

Keanekaragaman kehidupan di bawah laut

Study tour untuk sekolah sudah menjadi keharusan.  Sangat diperlukan tambahan pengetahuan  yang relevan dengan materi pelajaran di sekolah.  Untuk pengetahuan biologi khususnya kehidupan di laut, maka tambahan itu ada di teater imax Keong Emas TMII.   Film The Living Sea menceritakan kehidupan di bawah laut, penelitian di dalam laut, dan keanekaragaman kehidupan laut.  Sangat menarik untuk ditonton karena selain menambah wawasan pengetahuan kita tentang laut dan kehidupannya, ternyata kehidupan laut  sangat tergantung dengan kehidupan disekitarnya.
Sekolah yang menonton film ini antara lain SD Santa Laurensia Tangerang.  Sekolah  tersebut sebelumnya menyaksikan lebih dari 125 spesies ikan, crustacea  dan kura-kura di dunia air tawar dan dunia serangga.
Bagaimana dengan sekolah anda?

Minggu, 01 November 2009

Dibalik batu ada bebek, dibalik bebek ada...

Cerita ini hanya ada disekitar orang-orang marketing.  Saya  menceritakan tentang bebek ini dalam versi saya sendiri, sesuai dengan pengalaman yang saya alami sebagai bebek...eh ...maksud saya sebagai marketing.   Kisah ini dimulai ketika sebuah perusahaan menugaskan tim marketingnya untuk mencari order.    Pada saat itu, perusahaan lain dilingkungannya belum melakukan usaha menjemput order ini, (disebut juga menjemput bola),  sehingga dalam pelaksanaannya masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki.
Sebelumnya , maksudnya sebelum ada program ini, dan tanpa kunjungan  oleh marketing, calon pengunjung datang sendiri membawa order.  Tetapi setelah ada marketing yang datang ke tempat kastemer, maka mulai dipertanyakan status order tersebut.  Apakah hasil kunjungan dan perburuan marketing, atau order itu memang datang sendiri?  Maka diberikanlah istilah 'bebek hanyut'  untuk order yang dibawa kastemer yang datang sendiri tanpa kunjungan oleh marketing.  Mereka datang sendiri membawa order, berkunjung langsung pada hari itu atau untuk kunjungan beberapa hari kemudian.  Salah satu tanda bahwa itu bebek hanyut adalah bahwa pimpinan rombongan itu mengaku tidak pernah didatangi oleh marketing.  Sampai disini tidak ada masalah.
Timbul perdebatan ketika marketing melaporkan bahwa itu adalah ordernya.  Marketing datang ke sekolah/ perusahaan, tetapi memang tidak bertemu dengan kepala rombongan.  Hal ini dibuktikan dengan laporan kunjungan dan stempel  sekolah/ perusahaan.
Bagaimana ini bisa terjadi dan bagaimana membuktikannya?
Mari kita mulai dari proses order ini terjadi.  Kita sebut saja 'bebek' sebagai pengganti istilah prospek, order, dan realisasi order.  Seorang marketing dengan segenap tenaga mencari dan menangkap bebek ini dan membawanya ke perusahaan. Maka untuk lebih spesifik kita bedakan menjadi 'bebek liar', 'bebek tangkapan', 'bebek hanyut', dan  'bebek goreng'.
Kita mulai dari pencarian prospek dari data yang ada (= bebek liar), presentasi dan follow up (memasang umpan, mengejar atau menguber) sampai menjadi order (= bebek masuk perangkap dan ditangkap, kemudian kita sebut 'bebek tangkapan').  Terakhir, order diserahkan oleh marketing ke perusahaan.  Order tersebut oleh perusahaan diproses menjadi makanan yang lezat sesuai selera kastemer ( bisa menjadi bebek goreng, bebek bakar, dsb).  Jadi bebek diperoleh setelah proses yang panjang dan melelahkan, dan setelah itu harus diolah menjadi makanan yang enak dan lezat (baca = servis atau pelayanan yang prima).
Jadi inilah yang bisa kita simpulkan:   (1) Bebek liar bisa kita samakan dengan data yang telah diseleksi dan menjadi prospek.   Bebek liar ini harus kita amati prilakunya, lalu kita berikan umpan, kita giring agar masuk perangkap.  Bebek jenis ini harus ditangani dengan sangat hati-hati dan membutuhkan perhatian yang besar.   Bebek ini bisa lari kemana saja, dan kita bisa kehilangan kalau kita lengah.
(2) Bebek tangkapan adalah bebek liar yang berhasil kita tangkap dengan seluruh kemampuan yang kita miliki, dengan  tangan kosong atau menggunakan alat.  (3) Bebek hanyut adalah bebek yang dibawa oleh kastemer  dengan cara datang sendiri ke perusahaaan.  Bebek ini tidak memerlukan tenaga berlebihan untuk menangkapnya. Bebek hanyut ini menjadi perdebatan ketika siapa yang berhak menangkapnya.  Tentu saja kalau bebek ini datang sendiri dibawa oleh kastemer dan tidak ada keberatan dari marketing maka tidak ada masalah.  Tetapi ketika marketing melaporkan bahwa bebek ini sudah diuber dengan segenap tenaga tetapi lolos  tidak tertangkap dan kastemernya  datang sendiri membawa bebek ini ke perusahaan.  Apakah seorang marketing berhak mengakui bebek ini sebagai tangkapannya?   Jawabannya tegas:  tidak boleh.      Seperti kita tahu, ketika kunjungan presentasi, kita harus mencatat tanggal, ciri-ciri bebek ini, tempat ditemukannya, dan menjadi keharusan untuk mendapatkan stempel.  Tentu saja bukan hanya itu yang dilakukan oleh marketing.   Marketing harus melakukan pendekatan kepada pemilik bebek ini ( kepala sekolah atau guru yang ditunjuk, atau pimpinan perusahaan dan panitia yang ditunjuk), follow up terus menerus sampai pemilik bebek ini tertarik dan merelakan  bebeknya ditangkap oleh marketing.
Lain cerita, jika anda hanya menjadi orang yang suka menangkap bebek hanyut  tanpa susah payah, maksudnya tanpa proses yang panjang dan melelahkan. Harap diperhatikan, meskipun kita sudah kerja keras mendekati pemilik bebek, tapi kalau pemilik bebek gak mau kasih, maka kita ikhlaskan saja.  Toh masih banyak pemilik bebek lain yang lebih baik.
Memang seluruh proses pencarian oleh marketing tidak berhenti sampai tertangkapnya bebek, tetapi masih panjang sampai  penyajiannya (baca= servis atau pelayanan ).  Akhirnya, kastemer akan merasa puas, dan kita menangkan hatinya (win the hearth).
Kita sebagai marketing akan sangat merasa puas jika bebek tangkapannya ditangani dengan baik, dan kepuasan itu melebihi apapun yang didapat.   Bagaimana dengan anda?

Kamis, 29 Oktober 2009

Mengenal keanekaragaman budaya Indonesia

Kita bisa memperkenalkan keanekaragaman budaya serta keindahan alam Indonesia kepada siswa-siswa sekolah.  Salah satunya dengan menonton film Indonesia Indah di teater imax Keong Emas TMII.  Film dengan format imax didukung suara yang luar biasa, menghadirkan keindahan alam Indonesia serta aneka budaya yang ada di Indonesia menjadi sangat memukau penontonnya.   Kita seakan-akan terlibat dalam adegan film.  Kita seakan-akan terbang melintasi bukit-bukit, persawahan, dan tebing-tebing pantai yang curam.  Banyak penonton yang menceritakan bahwa sangat terkesan setelah menonton film ini.
Rombongan yang menonton film ini diantaranya dari SD JISC Jakarta Timur pada tanggal 29 Oktober 2009. 


Bagaimana dengan sekolah anda?

Selasa, 27 Oktober 2009

Uang yang didapat marketing

Setelah pimpinan rombongan menyelesaikan pembayaran, biasanya saya langsung menyetorkan uang tersebut kepada petugas piket tiket sales.  Saya akan mendapatkan bukti setoran berupa kwitansi yang menjadi bahan untuk mengajukan bonus akhir bulan.  Biasanya akhir bulan kita melaporkan jumlah rombongan yang kita bawa dibuktikan dengan kwitansi.  Jadi bisa ada satu, dua, atau bahkan sepuluh kwitansi yang harus kita lampirkan berikut rekap jumlah rombongannya. Jangan senang dulu, karena kita harus menunggu berkas laporan diperiksa oleh kepala bagian marketing, asisten manajer, manajer, dan terakhir bagian keuangan.  Jadi meskipun jumlah uang yang kita dapat sudah pasti, lembar uangnya baru kita terima biasanya sebelum tanggal 5 bulan depan.
Itulah uang yang diperoleh oleh marketing.  Bisa banyak, sedikit, atau bahkan nihil.....tapi kalau udah jadi marketing harus siap mengahadapi berbagai perubahan.  Kalau anda cengeng, dan suka mengeluh,  jangan pernah bermimpi jadi marketing.
Bagaimana dengan anda?

Pelayanan saat kunjungan rombongan

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba.  Hari, jam, tanggal kunjungan rombongan telah tiba.   Apa yang harus kita lakukan?  Biasanya kita memandu mulai dari pintu gerbang masuk, kita menyelesaikan pembayaran, sehingga rombongan bisa langsung menuju objek yang dituju.  Khusus untuk nonton di teater Imax, kita memastikan rombongan 30 menit sebelum pertunjukkan harus sudah tiba di Teater Imax.Keong Emas.
Kita menyelesaikan pembayaran di objek-objek selain keong emas, sehingga rombongan tidak terganggu.
Saat di keong emas, seluruh rombongan memasuki antrian dengan tertib, kita membantu pimpinan rombongan mengatur anggota rombongan, sehingga berjalan dengan tertib.  Tiap anggota rombongan harus memegang tiket.  Untuk anggota rombongan yang belum memiliki tiket dihitung jumlahnya dan dilaporkan kepada pimpinan rombongan untuk pengurusan pembayaran.
Setelah pertunjukkan selesai, biasanya pimpinan rombongan menyelesaikan pembayaran.  Kita sebagai marketing melayani dengan sebaik-baiknya, dan bila ada bingkisan untuk rombongan, harus disampaikan kepada pimpinan rombongan dengan ucapan terimakasih atas kunjungannya.

Bagaimana menangani order?

Ketika prospek menyatakan akan berkunjung, maka order ada ditangan kita!  Tetapi jangan senang dulu.  Salah-salah order bisa berpindah tangan atau pergi ke tempat lain alias batal.   Jadi order harus kita pegang erat-erat, berikan perhatian ekstra.  Kita harus selalu memantau order ini, dan lengkapi dengan informasi tentang tanggal kunjungan, film, jumlah rombongan, kapan pembayaran (DP/lunas), kapan pemberian tiket.  Biasanya selain telpon yang intensif, kita juga bisa melakukan kunjungan ulang ke tempat prospek atau kadang-kadang dari prospek mengadakan survey ke tempat kita.
Pada saat survey, kita harus meyakinkan prospek bahwa pilihannya sudah tepat, dan jangan lupa bahwa kita bisa dipercaya.  Informasi yang diberikan harus melengkapi presentasi sebelumnya, dan menjaga agar prospek puas dengan informasi yang kita berikan.  Salah menangani saat survey, maka order akan batal...
Bagaimana pengalaman anda?

Kapan marketing melakukan follow up kunjungan?

Saya selalu memfollow up kunjungan prospek.  Mengapa dan untuk apa? 
Follow up kunjungan sangat perlu karena kita tidak mungkin menunggu prospek menelpon kita.  Dan jangan harap prospek akan menelpon kita.  Makanya  kita yang harus aktif menelpon untuk menanyakan rencana kunjungan ke tempat kita. 
Jawaban prospek bisa 'ya', 'tidak', atau 'ragu-ragu'.  Prospek yang menjawab 'ya' harus segera kita masukkan sebagai order.  Sementara yang masih 'ragu-ragu', kita telpon lagi lain waktu.  Prospek yang menjawab 'tidak', sementara kita biarkan, tapi kita rencanakan untuk kunjungan ulang 3 bulan lagi.
Prospek yang kita masukkan sebagai order harus segera kita follow up lagi untuk mengetahui kapan kunjungannya (hari, tanggal, jam), film apa, jumlah rombongan, kapan pembayaran.
Kadang kita lengah, dan terlambat melakukan follow up.  Prospek akan lari ke tempat lain...
Bagaimana pendapat anda?

Apa yang dilakukan marketing saat presentasi?

Sebelum kunjungan ke prospek yang sudah ditentukan, saya biasanya pagi-pagi menelpon ke sekolah atau perusahaan tersebut.  Saya menyampaikan rencana kunjungan kepada prospek, hari ini, jam sekian.  Mohon kesediaan bapak/ ibu menerima kedatangan saya di sekolah/ perusahaan.
Saya membawa brosur/ leaflet dan voucher kunjungan (berlaku 3 bulan). 
Saat presentasi saya menjelaskan tentang: (1) harga tiket dan ketentuan diskon yang berlaku, (2) film-film yang diputar, (3) cara pembayaran, (4) objek lainnya, (5) lain-lain yang ditanyakan oleh prospek.
Kunjungan ke sekolah/ perusahaan harus mendapatkan:  (1) nama kep.sek/wk/guru kordinator/ pimpinan perusahaan/serikat pekerja, (2) alamat sekolah/ perusahaan, no. tlp, email, (3) stempel, (4) info rencana kunjungan (ada/tidak/ pikir-pikir).
Setiap  hari  saya biasanya  mengunjungi lima sekolah/ perusahaan.  Mengapa hanya 5  kunjungan?  Saya berprinsip kunjungan sedikit tapi berkualitas, karena saya bukan kurir yang sekedar mengirimkan surat/ brosur.
Bagaimana menurut anda?

Bagaimana menyeleksi data menjadi prospek?

Saya  sudah memiliki bank data, baik sekolah maupun perusahaan tapi belum menjamin berhasil sebagai marketing.   Mengapa?  Bank data berisi ratusan sekolah atau perusahaan berikut alamatnya.  Apakah kita akan mendatangi semuanya?   Tentu saja tidak.   Kita harus memilih atau menseleksi data-data tersebut.  Bagaimana caranya?  Kriteria apa yang dipakai?
Saya biasanya menseleksi berdasarkan:  (1) tingkat sekolah, misalnya ada TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.  Misalnya kita tentukan tingkat SD, maka kita akan menemukan ada SD Negeri, SD Swasta, SD Islam Terpadu, MI, MIN.  Misalnya kita tentukan dua saja yaitu SDS dan SDIT.  Mengapa?  Saat ini hanya sekolah swasta yang boleh memungut uang untuk kegiatan study tour.   Ada sekolah negeri tetapi tidak banyak, kalaupun ada bisa dimasukkan kemudian.  (2) Kelompokkan berdasarkan jalan atau desa/kecamatan, agar saat kanvasing lebih efektif.   (3) Sekolah yang pernah berkunjung sebelumnya, setahun lalu, dua tahun lalu, dst.  (4) Sekolah yang pernah pesan atau order tapi batal berkunjung.
Dari empat kriteria itu saya akan mendapatkan prospek dan selanjutnya secara bertahap saya kunjungi.
Bagaimana menurut pengalaman anda?

Bagaimana mendapatkan bank data?

Seorang marketing seperti saya sangat perduli dan sangat membutuhkan data sekolah dan perusahaan.  Tetapi ada juga marketing yang tidak peduli dengan data sekolah atau perusahaan.  Tetapi kalau kita menjadi marketing maka harus punya bank data,  minimal data sekolah di wilayahnya.  Untuk apa sih data tersebut?  Tentu saja dari data tersebut yang sudah kita seleksi, kita bisa mendapatkan  prospek . Prospek itulah yang akan kita kunjungi pada saat kanvasing. 
Setelah kita menyadari pentingnya bank data, maka darimana mendapatkan data tersebut ? Bagaimana caranya? 
Ada teman saya yang mendapatkan data sekolah seluruh wilayah Jakarta dari dinas pendidikan.   Ada juga teman saya yang mendapatkan data perusahaan dari serikat pekerja.  Saya mendapatkan data sekolah di wilayah kerja saya dari situs diknas.   Apapun caranya, data tersebut sangat diperlukan.
Bagaimana menurut anda?

Bagaimana seorang Marketing mendapatkan uang?

Ketika saya memutuskan untuk menjadi marketing sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang, maka saya menelusuri uang yang saya peroleh dari pekerjaan marketing. 
Saya  mendapatkan uang dari bonus atau komisi penjualan tiket rombongan.  Penjualan yang berhasil dilakukan oleh saya  berasal dari order (pesanan) atau booking yang terealisasi.  Realisasi  order  akan ada jika sebelumnya dilakukan follow up yang intensif  terhadap prospek.  Saya sebelum follow up terlebih dahulu melakukan presentasi terhadap prospek.  Prospek saya tentukan melalui  seleksi terhadap bank data.
Jadi kalau kita balik, saya sebagai seorang marketing harus memiliki (1) bank data, (2) menyeleksi data menjadi Prospek, (3) Melakukan presentasi terhadap prospek, (4) Melakukan follow up setelah presentasi, (5) mendapatkan order, (6) Realisasi penjualan, (7) Mendapatkan uang.
Bagaimana menurut anda ? Apakah anda mempunyai teknik yang lain?

Rabu, 14 Oktober 2009

Bagaimana gempa terjadi...?

Gempa telah mengguncang daerah Sumatera (Sumatera Barat, Jambi).  Bagaimana terjadinya gempa...? Bagaimana antisipasi untuk menghindar dari bencana alam khususnya gempa...? Anda dapat mengetahui jawabannya dengan menonton film tentang gempa di teater imax Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah.  Bukan hanya gempa yang ditampilkan dalam film tersebut.  Proses terjadinya bumi, gunung berapi, dan juga terjadinya badai tornado.
Beberapa sekolah telah membawa rombongan siswanya untuk menonton film tersebut.  Pengetahuan tentang gempa dan bencana alam lainnya memang sangat  berguna  untuk siswa-siswa sekolah.   Ajaklah siswa-siswa sekolah anda untuk menonton film tersebut...
Hubungi marketing teater imax Keong Emas sdr Asep 0812 9 575 696

Sabtu, 10 Oktober 2009

Study Tour


Dalam kegiatan sekolah, study tour sudah menjadi hal yang biasa.  Beberapa sekolah mengadakan study tour ke tempat-tempat wisata sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.   Ada beberapa sekolah yang melakukannya dua kali dalam setahun, tapi ada juga yang melakukannya satu kali saja.  Tempat yang dikunjungi biasanya yang berhubungan dengan pelajaran sekolah.
Bayt Al Qur'an adalah salah satu tempat  tujuan study tour.   Disini siswa sekolah bisa melihat koleksi mushaf Al Qur'an. Bahkan ada Al Qur'an raksasa...Tentu saja masih banyak tempat lainnya yang bisa dikunjungi di Taman Mini Indonesia Indah, antara lain Pusat Peragaan IPTEK, Taman Burung, Teater Imax Keong Emas, dan masih banyak yang lainnya...

Nonton Film Imax di Teater Imax Keong Emas



Bulan  Oktober ini, Teater Imax Keong Emas memutar beberapa film Imax antara lain:  (1) Indonesia Indah, (2) Forces of Nature, (3) The Living Sea, dan (4) Journey to Mecca.  Selain itu, diputar juga film Transformer pada hari Sabtu dan Minggu.
Harga umum untuk film Imax Rp. 30.000,- dan ada diskon untuk rombongan sekurang-kurangnya 30 orang.  Tiket film Transformer Rp.50.000,-

Rabu, 07 Oktober 2009

Family day



Family day diadakan oleh perusahaan atau instansi pemerintah.  Kegiatan family day terdiri dari acara seremonial, hiburan, bagi-bagi hadiah atau door prize.  Pelaksanaannya biasanya dari jam 9 pagi sampai jam makan siang, selanjutnya acara bebas.   Salah satu tempat yang dikunjungi saat acara bebas yang diminati diantaranya Teater Imax Keong Emas, Dunia Air Tawar (Fresh Water World), naik kereta mini, naik kereta gantung (Sky Lift), atau sekedar jalan-jalan melihat pertunjukan tari daerah di anjungan daerah.
Ada perusahaan yang hanya menonton di Teater Imax Keong Emas saja, kemudian acara bebas.  Tetapi ada juga perusahaan yang memberi kebebasan kepada peserta family day untuk memilih tempat yang akan dikunjungi.

Majlis Taklim di Bayt Al Qur'an





Beberapa waktu yang lalu majlis taklim Forkomas mengunjungi Bayt Al Qur'an.   Pesertanya terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak.   Mereka dapat menyaksikan koleksi mushaf Al Qur'an.   Setelah itu menyaksikan film Journey to Mecca di teater imax Keong Emas.

Kegiatan Family Day



Kegiatan family day bisa diadakan di areal terbuka seperti lapangan atau tempat parkir.   Tentu saja akan lebih nyaman kalau diadakan di areal yang terlindung oleh pohon-pohon, meskipun tentu saja memakai tenda juga.   Selain itu tempat tersebut tersedia arena permainan untuk anak2 maupun orang tuanya, sehingga tidak usah jauh-jauh dari tempat kegiatan family day.
Tempat yang cocok diantaranya areal Teater Imax Keong Emas.   Terdapat sarana permainan antara lain out bond, trampolin, skate park, motor atv, sepeda gunung.