Sabtu, 28 November 2009

Pernahkah anda merasa bosan?

Pernahkah anda merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari?   Sehingga anda merasa jenuh, kesal, putus asa, bahkan merasa bosan dengan lingkungan anda bekerja.  Jangan panik dulu! Coba saran saya berikut:


  1. Pergilah ke suatu tempat yang sepi dan sunyi (gunung atau pantai)
  2. Pergilah ke suatu tempat yang sama sekali berbeda dengan situasi tempat kerja anda selama ini.
  3. Lakukan kegiatan  yang sama sekali belum pernah anda kerjakan (Maaf, bukan pindah kerja).
  4. Lakukan suatu kegiatan sampai anda merasa lelah, dan melupakan pekerjaan anda sebelumnya.
  5. Pergilah tidur, jika cara di atas tidak membantu anda menghilangkan rasa bosan anda.
  6. Pergilah ke dokter jika anda tetap merasa bosan setelah melakukan saran-saran di atas.
  7. Silahkan anda tambahkan pengalaman anda!

Sudahkah anda memberikan perhatian?

Tentu saja perhatian itu anda berikan kepada orang lain. Meskipun orang lain itu tidak  meminta diperhatikan.  Orang lain itu bisa teman sekolah anda, teman kerja anda, atasan anda, bawahan anda, tetangga anda, istri anda, anak anda, saudara anda, saudara dekat atau jauh, bahkan orang yang tidak anda kenal sekalipun, dan baru bertemu saat anda di tempat kerja, atau tempat umum lainnya.
Perhatian apa yang saya maksudkan?  Memberikan sesuatu benda, atau uang? Bukan.  Wujud perhatian anda kepada orang lain cukup dalam bentuk ucapan selamat.  Mulai dari ucapan selamat pagi, siang,  sore, malam.  Selamat datang di tempat kami. Selamat menyaksikan film kami!  Sampai berjumpa lagi. Selamat tidur! Selamat mimpi indah! Bahkan disaat orang sedang bersedih ditinggalkan orang yang dicintainya dengan ucapan turut berduka.  Itu semua termasuk ucapan yang berlaku umum. 
Pernahkah anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman anda? Selamat atas pernikahan teman anda? Atau ucapan selamat ulang tahun  padahal teman anda tersebut tidak  menyangka bahwa anda akan mengucapkannya?  Jika jawabannya ya, maka anda sudah memberikan perhatian kepada teman anda.  Perhatian anda lebih terkenang dihati teman anda dibanding pemberian apapun!  Percayalah!

Jumat, 27 November 2009

Bagaimana mengelola rombongan wisata untuk sekolah/ perusahaan?

Sudahkah anda  ikut dengan  rombongan ke TMII ?  Kalau sudah berarti saya akan lebih mudah menceritakannya.
Begini.  Jika anda berkunjung ke TMII, masuk pintu gerbang, masuk PPIPTEK, makan siang di anjungan Jawa Timur, nonton di teater imax Keong Emas, dan terakhir Taman Burung.  Atau anda masuk pintu TMII, kemudian menuju Taman Burung, nonton di teater imax Keong Emas, makan siang di anjungan Jawa Timur, terakhir Dunia Air Tawar dan Serangga.  Jika anda mengikuti kegiatan tersebut, maka anda telah mengikuti suatu program wisata. ( dalam hal ini program wisata yang ada di TMII).



Sekolah yang mengunjungi TMII dengan program di atas adalah SD MUTIARA BANGSA Jakarta pada hari Kamis tanggal 26 November 2009.

Jumat, 20 November 2009

Keluar dari kotak, berteriaklah...

Karena saya menjadi marketing, maka saya harus secara teratur pergi keluar dari kantor.   Biasanya menelpon dulu, kemudian mengunjungi sekolah atau perusahaan.
Memang menyenangkan duduk dikursi empuk dalam ruangan berpendingin (AC).
Memang kita bisa saja cuma menelpon  atau menunggu datangnya calon pengunjung ke kantor kita.
Kalau begitu,  mengapa kita harus bersusah payah untuk datang ke sekolah atau perusahaan dan bertemu dengan kepala sekolah atau pimpinan rombongan ?
Mengapa  kita harus keluar dan bicara secara langsung?
Ini dia alasannya.
Memang untuk bicara dengan pimpinan rombongan,  kita bisa melalui telpon saja, tetapi untuk mengenal dan dikenal oleh pimpinan rombongan, maka sebaiknya kita bertemu dengan pimpinan rombongan secara langsung.  Mengapa ini harus dilakukan?
Ada istilah tak kenal maka tak sayang.   Begitu juga dengan kegiatan marketing untuk mendatangi sekolah dan perusahaan bertujuan untuk mengenal secara pribadi dan menumbuhkan kepercayaan dari pimpinan rombongan atau kepala sekolah.
Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk kunjungan ke sekolah atau perusahaan.  Disamping bahan-bahan presentasi seperti brosur, ketentuan diskon, dan sebagainya.  Tak kalah penting adalah penampilan kita.  Misalnya, marketing harus mengetahui etika dan etiket dalam kunjungan.  Selalu tersenyum dan sopan santun meskipun pada saat kunjungan ada hal-hal yang kurang srek, bahkan menyinggung perasaan kita.  Berpakaian rapih, termasuk penampilan, meskipun dalam perjalanan keliling kadang-kadang mengakibatkan pakaian jadi lusuh karena keringat.   Tapi tetap berusaha berpenampilan segar dan rapih, serta tidak berbau menyengat.

Mengapa orang gak mau beli sesuatu dalam gelap?

Jika ada orang yang mau beli sesuatu, maka sesuatu  yang dibelinya itu harus jelas.  Maksudnya, ciri-ciri sesuatu  itu, sifatnya, ciri khusus, dan sebagainya.  Orang gak mungkin beli sesuatu dalam gelap, karena orang gak mungkin hanya cukup mendapat penjelasan dari penjual atau meraba-raba dalam kegelapan.  Jadi orang yang akan membeli harus melihat yang akan dibelinya !
Ketika saya menawarkan film di teater imax Keong Emas, maka saya mengundang calon pengunjung (diwakili oleh pimpinan rombongan/ guru yang ditunjuk/ kepala sekolah) untuk datang ke keong emas, dan menyaksikan film secara gratis.  Jadi pimpinan rombongan dapat menceritakan film yang ada dan mengambil keputusan cocok tidaknya dengan program kunjungan mereka yang akan datang.
Begitu pula dengan kebutuhan akan makan siang.  Produk cepat saji seperti Mc D sudah dikenal dan tidak perlu diberikan sample, tapi untuk produk makanan tertentu beserta variasinya harus diberikan sample.  Misalnya untuk rombongan yang menginginkan masakan padang.   Memang  banyak rumah makan padang di Jakarta ini, dan sudah pasti pimpinan rombongan sudah merasakan masakan padang, tapi untuk meyakinkan masakan padang dengan nama tertentu (misal Masakan Padang Sederhana), sebaiknya diberikan sample.  Satu paket box bisa berisi ayam goreng, sayur, buah, dan minuman.  Atau rendang, ayam bakar, dan sebagainya.

Untuk sample sebaiknya diberikan secara gratis.  Dipersilakan ketua rombongan untuk melihat menu dan mencicipinya.  Setelah yakin dengan menu yang dipilih, maka biasanya pimpinan rombongan akan memesan menu tertentu beserta jumlahnya dengan harga yang disepakati.

Serunya Lomba untuk anak TK di Teater Imax Keong Emas

Teater Imax Keong Emas sudah beberapa kali menyelenggarakan lomba untuk anak TK bekerjasama dengan IGTK.  Kemarin hari Rabu dan Kamis tanggal 18 dan 19 November 2009  diselenggarakan lomba untuk anak TK se wilayah kotamadya Jakarta Timur. 

Hari pertama diawali hujan gerimis, tapi reda setelah siang hari.   Hari kedua cuaca cerah, tapi hujan sore hari.   Cukup ramai acaranya, mulai dari lomba gerak jalan, tari, melukis, mewarnai, estafet, bola keranjang, lari bendera, dan senam.  Selesai lomba, secara bertahap anak beserta orang tua menonton film The Living Sea di teater imax Keong Emas.
Menurut rencana acara lomba akan diadakan lagi  bulan Februari 2010 untuk wilayah kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Apakah marketing harus punya etika dan etiket?

Saya merenung sejenak, ketika teman saya minta saya untuk memperbaiki etika saya dalam bekerja sebagai marketing.  Maksudnya etika yang mana, ya? Akhirnya saya cari informasi kesana kemari, mulai dari buku tentang etika, buku tentang etiket saya buka dan baca, dan inilah hasil pencarian saya.

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Etiket mengatur tingkah laku, sopan santun dan penampilan orang dalam arti seluas-luasnya, termasuk peralatan yang dipergunakan, bahasa ungkapan, pakaian, dan sebagainya.

Mari kita lihat beberapa contoh:
  1. Kaos dengan celana jeans tidak sopan pada acara resmi karena dianggap untuk santai saja.  Sehingga pada acara resmi atau ke tempat kerja tidak boleh dipakai. 
  2.  Makan sambil berdiri dianggap tidak sopan, tapi sekarang orang terbiasa makan tidak hanya berdiri tapi sambil jalan.
  3. Dulu ada pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"   Sekarang orang sudah terbiasa  buang air sambil berdiri di toilet umum.
  4. Banyak contoh lain.
Bertemunya berbagai bangsa dari barat dan timur dan menyebarnya  informasi melalui media elektronik sampai ke pelosok kampung,  menimbulkan perbedaan dalam menilai sesuatu, sehingga kita menjadi bingung mana yang harus dipakai.   Tapi ada anjuran yang biasa kita dengar, bahwa kita orang timur, pakailah etika dan etiket orang timur.   Etiket itu (kata guru saya ketika di SMP) seperti sampul sebuah buku. Berguna untuk membungkus buku dan memberi nama buku itu.  Kita orang timur lebih suka menutupi sesuatu agar kelihatan sopan, sehingga buku disampul dengan kertas payung.   Sementara orang barat lebih suka menyampul buku dengan plastik, sehingga kelihatan jilid buku itu warna apa, bercorak atau polos.  Tapi keduanya bermaksud menutupi buku tersebut agar buku tidak cepat rusak.   Tapi ketika memilih bahan untuk sampul, timbul perbedaan tersebut.
Sudah jelas pengertian etika dan etiket, maka perlukah etika dan etiket untuk  marketing?
PERLU SEKALI!
Alasannya antara lain:
  1. Marketing ada dalam masyarakat dan banyak berhubungan dengan kastemer, maka marketing harus memahami etika dan melaksanakan etiket yang berlaku di masyarakat.
  2. Sesama marketing harus  saling menghormati dan mematuhi aturan yang berlaku di marketing.
Bagaimana menurut anda?

Jumat, 13 November 2009

Journey to Mecca sebuah perjalanan dan perjuangan seorang Ibnu Batuta

Sangat menyentuh hati, ketika seorang Ibnu Batuta dalam perjalanan menuju Mekah menemukan kenyataan bahwa hanya kekuasaan Allah saja yang bisa mewujudkan cita-citanya dan menyelamatkan perjalanannya.  Selama perjalanannya ke Mekah Ibnu Batuta menemukan berbagai rintangan yang akhirnya membawanya ke tempat tujuan semua umat muslim dunia: Mekah.
Bagaimana semua itu terjadi dapat kita saksikan dalam film imax Journey to Mecca di teater imax Keong Emas TMII Jakarta.  Film ini cocok untuk anda yang berniat menunaikan ibadah haji, atau anda yang sudah pernah menunaikan ibadah haji dan ingin mendapatkan sudut pandang lain tentang perjalanan haji pada masa lalu.  Beberapa grup Majlis Taklim telah menyaksikan film ini.  Selain itu, film ini ditonton pula oleh siswa sekolah mulai TK, SD, SMP, SMU dan mahasiswa.  Siswa-siswa  SD Islam PB Sudirman menyaksikan film ini pada tanggal 12 November 2009.  Bagaimana dengan sekolah anda?

Kamis, 05 November 2009

Keanekaragaman kehidupan di bawah laut

Study tour untuk sekolah sudah menjadi keharusan.  Sangat diperlukan tambahan pengetahuan  yang relevan dengan materi pelajaran di sekolah.  Untuk pengetahuan biologi khususnya kehidupan di laut, maka tambahan itu ada di teater imax Keong Emas TMII.   Film The Living Sea menceritakan kehidupan di bawah laut, penelitian di dalam laut, dan keanekaragaman kehidupan laut.  Sangat menarik untuk ditonton karena selain menambah wawasan pengetahuan kita tentang laut dan kehidupannya, ternyata kehidupan laut  sangat tergantung dengan kehidupan disekitarnya.
Sekolah yang menonton film ini antara lain SD Santa Laurensia Tangerang.  Sekolah  tersebut sebelumnya menyaksikan lebih dari 125 spesies ikan, crustacea  dan kura-kura di dunia air tawar dan dunia serangga.
Bagaimana dengan sekolah anda?

Minggu, 01 November 2009

Dibalik batu ada bebek, dibalik bebek ada...

Cerita ini hanya ada disekitar orang-orang marketing.  Saya  menceritakan tentang bebek ini dalam versi saya sendiri, sesuai dengan pengalaman yang saya alami sebagai bebek...eh ...maksud saya sebagai marketing.   Kisah ini dimulai ketika sebuah perusahaan menugaskan tim marketingnya untuk mencari order.    Pada saat itu, perusahaan lain dilingkungannya belum melakukan usaha menjemput order ini, (disebut juga menjemput bola),  sehingga dalam pelaksanaannya masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki.
Sebelumnya , maksudnya sebelum ada program ini, dan tanpa kunjungan  oleh marketing, calon pengunjung datang sendiri membawa order.  Tetapi setelah ada marketing yang datang ke tempat kastemer, maka mulai dipertanyakan status order tersebut.  Apakah hasil kunjungan dan perburuan marketing, atau order itu memang datang sendiri?  Maka diberikanlah istilah 'bebek hanyut'  untuk order yang dibawa kastemer yang datang sendiri tanpa kunjungan oleh marketing.  Mereka datang sendiri membawa order, berkunjung langsung pada hari itu atau untuk kunjungan beberapa hari kemudian.  Salah satu tanda bahwa itu bebek hanyut adalah bahwa pimpinan rombongan itu mengaku tidak pernah didatangi oleh marketing.  Sampai disini tidak ada masalah.
Timbul perdebatan ketika marketing melaporkan bahwa itu adalah ordernya.  Marketing datang ke sekolah/ perusahaan, tetapi memang tidak bertemu dengan kepala rombongan.  Hal ini dibuktikan dengan laporan kunjungan dan stempel  sekolah/ perusahaan.
Bagaimana ini bisa terjadi dan bagaimana membuktikannya?
Mari kita mulai dari proses order ini terjadi.  Kita sebut saja 'bebek' sebagai pengganti istilah prospek, order, dan realisasi order.  Seorang marketing dengan segenap tenaga mencari dan menangkap bebek ini dan membawanya ke perusahaan. Maka untuk lebih spesifik kita bedakan menjadi 'bebek liar', 'bebek tangkapan', 'bebek hanyut', dan  'bebek goreng'.
Kita mulai dari pencarian prospek dari data yang ada (= bebek liar), presentasi dan follow up (memasang umpan, mengejar atau menguber) sampai menjadi order (= bebek masuk perangkap dan ditangkap, kemudian kita sebut 'bebek tangkapan').  Terakhir, order diserahkan oleh marketing ke perusahaan.  Order tersebut oleh perusahaan diproses menjadi makanan yang lezat sesuai selera kastemer ( bisa menjadi bebek goreng, bebek bakar, dsb).  Jadi bebek diperoleh setelah proses yang panjang dan melelahkan, dan setelah itu harus diolah menjadi makanan yang enak dan lezat (baca = servis atau pelayanan yang prima).
Jadi inilah yang bisa kita simpulkan:   (1) Bebek liar bisa kita samakan dengan data yang telah diseleksi dan menjadi prospek.   Bebek liar ini harus kita amati prilakunya, lalu kita berikan umpan, kita giring agar masuk perangkap.  Bebek jenis ini harus ditangani dengan sangat hati-hati dan membutuhkan perhatian yang besar.   Bebek ini bisa lari kemana saja, dan kita bisa kehilangan kalau kita lengah.
(2) Bebek tangkapan adalah bebek liar yang berhasil kita tangkap dengan seluruh kemampuan yang kita miliki, dengan  tangan kosong atau menggunakan alat.  (3) Bebek hanyut adalah bebek yang dibawa oleh kastemer  dengan cara datang sendiri ke perusahaaan.  Bebek ini tidak memerlukan tenaga berlebihan untuk menangkapnya. Bebek hanyut ini menjadi perdebatan ketika siapa yang berhak menangkapnya.  Tentu saja kalau bebek ini datang sendiri dibawa oleh kastemer dan tidak ada keberatan dari marketing maka tidak ada masalah.  Tetapi ketika marketing melaporkan bahwa bebek ini sudah diuber dengan segenap tenaga tetapi lolos  tidak tertangkap dan kastemernya  datang sendiri membawa bebek ini ke perusahaan.  Apakah seorang marketing berhak mengakui bebek ini sebagai tangkapannya?   Jawabannya tegas:  tidak boleh.      Seperti kita tahu, ketika kunjungan presentasi, kita harus mencatat tanggal, ciri-ciri bebek ini, tempat ditemukannya, dan menjadi keharusan untuk mendapatkan stempel.  Tentu saja bukan hanya itu yang dilakukan oleh marketing.   Marketing harus melakukan pendekatan kepada pemilik bebek ini ( kepala sekolah atau guru yang ditunjuk, atau pimpinan perusahaan dan panitia yang ditunjuk), follow up terus menerus sampai pemilik bebek ini tertarik dan merelakan  bebeknya ditangkap oleh marketing.
Lain cerita, jika anda hanya menjadi orang yang suka menangkap bebek hanyut  tanpa susah payah, maksudnya tanpa proses yang panjang dan melelahkan. Harap diperhatikan, meskipun kita sudah kerja keras mendekati pemilik bebek, tapi kalau pemilik bebek gak mau kasih, maka kita ikhlaskan saja.  Toh masih banyak pemilik bebek lain yang lebih baik.
Memang seluruh proses pencarian oleh marketing tidak berhenti sampai tertangkapnya bebek, tetapi masih panjang sampai  penyajiannya (baca= servis atau pelayanan ).  Akhirnya, kastemer akan merasa puas, dan kita menangkan hatinya (win the hearth).
Kita sebagai marketing akan sangat merasa puas jika bebek tangkapannya ditangani dengan baik, dan kepuasan itu melebihi apapun yang didapat.   Bagaimana dengan anda?